Hal tersebut dilakukan guna mengetahui potensi secara detail melihat kemungkinan ekspor produk unggulan yang dimiliki desa.
“Kita mulai melakukan identifikasi potensi desa. Pelaksanaannya kita libatkan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) sesuai lokasi tugas masing-masing dan kolaborasi dengan organisasi dan pelaku usaha setempat,”ungkap Pejabat Fungsional Kemendes PDTT Muhammad Yasin saat berkunjung ke Desa Geresik, Jum'at (25/10).
Data potensi dimaksud diperlukan secara detail, misalnya potensi Cabai ada di desa mana saja, luasan lahannya berapa, jumlah produksinya berapa, jadwal waktu panennya, hingga pasarnya kemana.
Dari potret potensi desa dimaksud bisa dipetakan desa yang bisa dilibatkan untuk ekspor cabai.
“contoh desa A dan Desa B produksinya sekian ton untuk memenuhi produksi bulan ini. Kemudian Desa C dan Desa B untuk produksi bulan ini. Semua terpetakan secara jelas,”jelasnya.
Termasuk juga dalam rangka menunjang Program ketahanan Pangan yang sedang digaungkan Presiden Prabowo saat ini
“Itu sebabnya dibutuhkan dukungan ketersediaan data potensi desa.
Semoga dengan hadirnya Kemendes hari ini dan dukungan kolaborasi para pihak akan mampu menunjang produk dan potensi desa, khususnya bumdes dan UMKM.